Selasa, 27 April 2010

Medan Bakal Jadi Kota Sampah

sampah-2.JPG Petugas kebersihan Kota Medan bekerja keras mengangkut sampah yang berserakan dari berbagai kawasan Kota Medan, seperti terlihat di TPS Jalan Mahkamah, Rabu (16/01) pagi. [ Berita Sore/Zulfi Azmi]

Medan ( Berita ) : Jika sampah di Kota Medan yang terdiri dari 1.300 ton per hari tidak mampu diangkut secara baik, ibukota Sumatera Utara ini, cepat atau lambat, tidak mustahil akan menjadi kota sampah.

Pantauan Berita di lapangan, Rabu (16/01), sejumlah warga ngedumel karena sampah yang dibiar-kan menumpuk berhari-hari. Selain berbau busuk, juga sangat rentan menyebarkan penyakit.

Pengangkutan sampah di Kota Medan belakangan ini menjadi masalah serius setelah berakhirnya kerjasama Dinas Kebersihan Kota Medan dengan pihak ketiga yakni PT Mitra Unggul Lestari dalam pengangkutan sampah dengan mengerahkan 35 unit truk compactor, terhitung sejak 31 Desember 2007.

Ini belum dilakukan tender dalam pengangkutan sampah dengan menggunakan truk compactor, seperti tahun-tahun sebelumnya, karena anggarannya belum tertampung dalam APBD.

Menurut informasi, kalau dihitung secara kasar, ada sekira 160 ton sampah tiap hari yang sebelumnya diangkut menggunakan 35 truk jenis compactor ini. Sekarang, Dinas Kebersihan Kota Medan bekerja keras mengangkut sampah dari berbagai kawasan Kota Medan ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang seterusnya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Pelaksana Harian (PH) Kepala Dinas Kebersihan Medan Drs H Arlan Nasution, MAP yang dihubungi Rabu (16/01) mengungkapkan, sekarang ini pihaknya mengerahkan 27 unit truk jenis typer yang beroperasi mengangkut sampah 2 – 4 shift setiap hari, yang sebagian beroperasi sampai malam. Truk ini dibantu sekira 400 beca dan kereta sorong.

‘Kendati operasional 35 truk compactor dihentikan karena kerjasamanya sudah berakhir, tapi kita tetap berupaya sekuat tenaga dengan mengerahkan apa yang ada agar sampah tetap bisa diangkut,’ ujar Arlan.

Namun, pihaknya sangat menyadari, kondisi pelayanan yang dilakukan, pasti tidak memuaskan masyarakat. ‘Mohon maaf kepada warga. Karena kita sangat menyadari, sampah yang dibiarkan menumpuk akan dapat menyebarkan penyakit.” Untuk menambah sarana yang ada, lanjut Arlan, pihaknya melalui Sekda Medan meminjam truk dan skopel milik Dinas PU, agar pengangkutan sampah yang ada di sejumlah kawasan Kota Medan dapat lebih dimaksimalkan.

Kepada Lurah dan Kepling, Arlan juga mengharapkan bantuan untuk mengawasi dan mengimbau warga masing-masing untuk membuang sampah di tempat yang sudah disediakan, sehingga memudahkan bagi petugas untuk mengangkutnya.

Tetapi yang jelas, dengan tidak beroperasinya lagi truk compactor, menyebabkan pengangkutan sampah di Kota Medan menghadapi kendala. Bayangkan saja, sampah yang ada di sejumlah TPS terlihat bertumpuk karena empat hari tidak diangkut. Ini terjadi Kamis (10/01) sampai Senin (14/01).

Sejumlah tong sampah yang disediakan juga terlihat sering tidak mampu menampung sampah, sehingga meluber ke badan jalan. Seperti yang terlihat di Jalan Brigjen Katamso Kelurahan Kampung Baru. Sedangkan TPS di Jalan Pelangi Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun, tidak mampu menampung volume sampah yang sudah empat hari tidak diangkut.

“Biasanya, jam 10 pagi, sampah-sampah sudah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tapi kini kami masih bekerja mengutip sampah yang ada di pinggir jalan,” ujar petugas kebersihan.

Hal yang sama terlihat di TPS Jalan Pegadaian, di mana puluhan petugas kebesihan kewalahan menghadapi tumpukan sampah yang hingga pukul 13.00 WIB, masih menerima sampah-sampah dari petugas kebersihan yang melakukan pembersihan di sekitar Kelurahan Aur. (irh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar