Sabtu, 01 Mei 2010

Asteroit Ancam Bumi - Tiga Rumah Hancur Dihantam Meteor

Saturday, 01 May 2010 06:53
Aktivitas asteroit di luar angkasa mengancam kehidupan di Bumi. Tiga rumah hancur di kawasan Jalan Delima, Duren Sawit, Jakarta Timur diduga dihantam meteor.

Peristiwa langka ini terjadi Kamis sore, namun baru disadari penyebab ledakan misterius itu akibat aktivitas benda langit yang jatuh ke Bumi setelah.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) mengumumkan kesimpulan penelitian mereka, Jumat (30/4).
Salah seorang pemilik rumah yang menjadi korban, Aci (30). Wanita itu ingat benar detik-detik saat rumahnya 'keambrukan' benda asing pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB. "Tiba-tiba saja saya dengar suara seperti petir dua kali, ada gemuruh, lalu ada bunyi yang ketiga, akhirnya menggelegar. Terus bergetar kayak gempa, habis itu (rumah) porak-poranda, banyak debunya," kisah Aci.

Benda asing itu juga mengenai rumah Sudarmodjo bernomor 31. Sedang Aci menetap di sebelah kanan Sudarmodjo. Rumah sebelah kiri Sudarmodjo juga rusak. Jadi ada tiga rumah berdekatan yang rusak.
Kondisi rumah Aci saat ini masih porak-poranda. Dari luar, rumah berlantai satu ini tampak biasa-biasa saja. Tapi bila masuk ke dalam, terlihatlah kerusakan di sejumlah ruangan. Dinding yang bersebelahan dengan rumah Sudarmodjo sebagian ambruk.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan)


menduga kuat bahwa sumber ledakan yang merusak tiga rumah tersebut berasal dari benda antariksa. Namun, benda antariksa itu tidak terkait dengan hujan meteor yang terjadi beberapa hari lalu.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Lapan, Bachtiar Anwar, saat ditemui di kantor Lapan, Jalan dr Djundjunan, Pasteur, Bandung, Jumat (30/4). "Ya kalau dilihat dari kecepatannya, dan sampai merusak, kemungkinan besar itu benda dari antariksa," kata Bachtiar.

Dia memastikan tidak ada radiasi yang diakibatkan benda jatuh dari langit. Tidak perlu khawatir, walapun itu terekspose matahari, benda tersebut tidak memiliki zat uranium ataupun plutonium atau zat radioaktif.
Dia menegaskan, saat benda langit itu jatuh ke bumi, radiasi yang ada tentu sudah tersaring.
"Karena sudah terkikis atmosfer," jelasnya.

Ancam Bumi

Sementara peneliti ruang angkasa di London memastikan sebuah asteroid yang masuk daftar berpotensi membahayakan Bumi, tertangkap kamera mendekat ke Bumi, baru-baru ini. Ukurannya, lebih besar dari yang diperkirakan para astronom. Asteroid yang dikenal sebagai 2005 YU55, melintas di dekat Bumi pada 19 April 2010, dengan jarak 1,5 juta mil atau 2,4 juta kilometer, enam kali jarak antara Bumi dan Bulan.

Para Astronom menggunakan sistem radar planet pada teleskop radio Arecibo di Puerto Riko untuk menangkap gambaran asteroid itu selama empat hari, mulai tanggal 19 April lalu. Foto yang dihasilkan teleskop menunjukan, 2005 YU55, sebagai batu setengah terang yang terbang melalui tata surya.

"Benda ini masuk dalam daftar 'asteroid paling berbahaya', ia terus diawasi oleh Minor Planet Centre dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, Cambridge," kata salah satu astronom Arecibo, seperti dimuat laman Space.com, Kamis (29/4). Para astronom menemukan bahwa Asteroid itu berukuran 1.300 kaki atau 400 meter, dua kali lebih panjang dari yang diperkirakan.

Asteroid 2005 YU55 ditemukan oleh astronom Robert McMillan, anggota tim deteksi Spacewatch pada 28 Desember 2005. Meski tak mengakibatkan kehancuran di Bumi, ancaman belum berakhir. Asteroid 2005 YU55 akan kembali melintas, tepatnya pada 8 November 2011.

Saat itu, batu angkasa itu akan menyelesaikan perjalanan mengelilingi Matahari. Dia akan mampir lagi ke Bumi, melalui orbit Bulan, dalam jarak 191.120 mil atau 307.577 kilometer, sekitar delapan per sepuluh jarak Bumi dan Bulan. Meski diperkirakan tak akan menimbulkan resiko bagi Bumi, astronom tetap waspada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar